8.27.2012

TRIMAKASIH ATAS CINTAMU

Kau telah mengajarkan jiwaku yang gelap dan kabut mendekap hatimu.
Hatiku yang bahkan tak tersentuh oleh cahaya dan tak pernah terpetakan, kau mampu menujunya.

Matamu, kekasih, selalu meruntuhkan cahaya-cahaya yang berkilau ke dadaku.
Lirih bisikan kasihmu, bergaung hingga ke dasar sanubari dan selalu menggetakan sendi-sendiku.

Begitu kudusnya cintamu, hingga mampu membangkitkan kembali hati yang telah aku nisankan.

Cinta yang tak mengenal kasta, bahkan antara menjadi tiada apa-apanya bagi kita.
Namun, penantian kita yang purba telah menumbuhkan bibit-bibit rindu yang kian meranum.

Kita merayakan perhelatan rindu dengan ihwal yang hening, tidak dengan dentuman musik dan botolan anggur;
melulu airmata, airmata kebahagiaan senantiasa berlinang menyempurnakan genapnya rindu kita.

Dengan mencintaimu, kutempuh jalan sunyi.
Mendamaikan keterasingan, menunjukkan sepi ialah keindahan.
Dan ketika cinta segala-galanya menuju ke engkau, maka rindu sudah tak lagi membutuhkan kalimat dan tanda baca.

No comments :

Post a Comment

silahkan komentar anda disini....