10.09.2012

merah senja

Udara dingin menusuk tulangku yang tak lagi terbungkus sempurna 
Kilatan petir yang menyambar memudarkan pandanganku yang telah senja 
Hembusan angin sore menggoyahkan tegak tubuhku yang telah tua 
Senja memerah ketika hari-hariku tak lagi memberikan arti yang sebenarnya 
Detak jantungku berat berdentum di telinga mengusik sepi hati yang tak terkira 
Menghitung hembusan udara kotor yang berlalu di dada yang rata 
Aku tahu diri ini tak kuasa lagi berjalan beriringan dengan putaran dunia 
Sehelai kertas yang selalu menemani malam-malamku tampak taklagi berguna 
tercabik-cabik oleh kerasnya lantai dunia 
Basah bergelumuran air mata langit di hari-hari setianya 
Aku tahu tangan ini tak lagi dapat membelai lembut dirinya 
Melipat rapih kembali di setiap lipatannya 
Seekor anjing kecil yang selalu kubawa taklagi kuasa mengikuti langkahku yang hampa 
Berbagi secarik roti di saat laparnya 
Mendengar cerita kecil di kala tidurnya 
Biarlah kisah ini kusimpan dengan setia 
Di dekapan dingin seorang wanita tua 
berjalan tegar di lemahnya sebuah kota 
Menuju rumah yang baka 
Di akhir sebuah senjaâ € | 
selamanyaa € |

No comments :

Post a Comment

silahkan komentar anda disini....